Minggu, 31 Maret 2013

Isi Hati #11

Aku merindukanmu, merindukan saat dimana setiap pagi akulah orang pertama yang kau hubungi. Dan akulah yang menemanimu saat terlelap di malam hari. Meskipun hanya lewat telfon.

Isi Hati #10

LDR itu sulit, hanya orang-orang yang kuat yang mampu menjalaninya. Apakah segini saja kekuatan kita? Menyerahkah kita pada ego yang menguasai kita? Bukankah kita pernah berjanji untuk mengakhiri hubungan saat di depan penghulu?

Isi Hati #9

Pagi ini udara Bandung begitu cerah dan segar. Secerah senyumanmu ketika menyapaku (dulu). Aku merindukan candamu. Ejekan-ejekanmu membuatku semakin rindu. Hei kamu, sebenarnya apa arti hubungan ini untukmu? Sudah tak sanggupkah kau LDR-an seperti ini?

Isi Hati #8

-Selamat Pagi- Sapaku pada fotomu pagi ini. Ku cek handphoneku berkali-kali tak ada SMS darimu. Aku tersenyum, apakah harus aku lagi yang memulai untuk menghubungimu? Ku hela nafas panjang, ku urungan niatku. Biar saja seperti ini sampai kau menyadarinya sendiri.

Isi Hati #7

Malam sudah larut, mataku pun sudah terasa berat. Kupandangi layar handphone ku. Ah sudahlah tak mungkin kau menghubungiku, karena kau sibuk disana. Kunikmati senyummu di langit-langit kamarku malam ini. Ku putar ulang rekaman suaramu di handphoneku. Aku tersenyum dan tertawa sendiri, kemudian menangis. Mungkin inilah konsekuensi LDR. Semoga Tuhan selalu menguatkan hatiku untuk bertahan dengan ini. -Selamat Malam-

Sabtu, 30 Maret 2013

Isi Hati #6

Aku tak pernah tahu rasanya sabar. Aku tak pernah bertahan sejauh ini sebelumnya. Aku tak pernah tahu bagaimana rasanya sakit akan pengabaian. Aku tak pernah tahu bagaimana rasanya bahagia. Aku tak pernah   bisa sembunyikan tangis dalam senyum sebelumnya. Namun setelah mengenalmu, semuanya kurasakan. Kau membuat hidupku berwarna. Tetaplah jadi warna-warna indah itu dalam hidupku. Tetaplah seperti itu.

Isi Hati #5

Aku mencoba menelfonmu malam ini, tapi tak kau angkat. Aku menlefon temanmu dan dia mengatakan bahwa kau dan teman-temanmu sedang karaokean. Sakit sebenarnya, tapi setidaknya aku lega dan cukup tenang karena kau baik-baik saja disana. Andai kau tahu, aku ingin kau juga kuatir terhadapku seperti aku mengkuatirkanmu. Tapi tak apalah nikmatilah harimu disana meski itu tanpa aku.

Isi Hati #4

Ada banyak pertanyaan dalam benakku. Ada banyak keraguan dihatiku. Perubahan sikapmu membuat aku semakin ragu akan cintamu. Adakah orang lain yang mengisi hari-harimu disana? Iya ini salahku, berada jauh darimu tak pernah bisa disampingmu. Tapi aku selalu berjanji akan kembali dan menyelesaikan kuliahku secepatnya. Aku merindukan dirimu yang dulu. Aku merindukan keharmonisan hubungan kita yang dulu. Meskipun kita berjauhan tapi kita merasa dekat (itu dulu).

Isi Hati #3

Ini malam minggu, yah meskipun aku tahu aku takkan bisa bermalam minggu denganmu karena LDR ini. Tapi malam ini terasa berbeda. Kau tahu kenapa? Kedua handphone ku sepi. Tak ada SMS, BBM, dan telfon darimu. Kamu lagi apa? Apakah kamu merindukanku juga? Mengapa rasa ego ini sangat sulit ditaklukkan?

Isi Hati #2

Hari ini tak ada kabar darimu sedikitpun. Tapi melihat status PM dan DP di BBM membuatku sedikit tersenyum. Setidaknya aku tahu bahwa kamu disana baik-baik saja. Jari-jariku mengetik "Lagi apa?" namun kemudian kuhapus lagi. Rasa kesal itu, rasa kecewa itu masih ada dihati ini. Aku ingin membuatmu sadar bagaimana rasanya berada dalam pengabaian. Tapi kau sepertinya menikmati semuanya. Ada dan tidak adanya aku sama saja bagimu, takkan pernah mengubah hidupmu. 

Isi Hati #1

Hampir 3 tahun kita jalani LDR ini. Tapi entah mengapa semakin hari semuanya semakin berubah. Ucapan selamat pagi, selamat malam yang biasa kau lontarkan tak pernah lagi kudengar lewat telfon dan tak pernah lagi kubaca disetiap SMS mu. Ini salah kita berdua, masing-masing memasukkan orang lain dijalan cinta kita. Kita tidak hanya menyakiti mereka, tapi kita juga menyakiti KITA. Kau sibuk dengan duniamu, sibuk dengan teman-temanmu. Dan aku mencoba bertahan dalam setiap pengabaianmu.

Jumat, 29 Maret 2013

Belajar dan Bertahan

Ada banyak hal yang tak ku ketahui
Ada banyak makna yang tak bisa ku ungkap
Ada banyak cerita yang tak ku pahami alurnya
Dalam hidup aku tak banyak tahu
Aku melangkah mengikuti apa yang dibisikkan hati kecilku
Aku belajar, dari setiap tetes air mata yang jatuh
Aku belajar, dari setiap senyum yang merekah
Aku belajar, dari gelapnya malam
Aku belajar, dari benderangnya mentari
Aku belajar, dari kehidupan ini
Ada air mata yang membuatku terisak
Ketika semuanya tak mampu aku pendam lagi
Ada senyum yang sinis
Ketika aku anggap semuanya baik-baik saja
Kadang menangis, kadang tertawa
Kadang kuat, kadang rapuh
Semua itu adil, ya karena Sang Khalik Maha Adil
Tuhan menyuruhku belajar
Belajar dari setiap detik yang aku lalui dalam hidup
Tuhan menyuruhku kuat
Tetap tegar disetiap deraian air mata
Terkadang aku menyerah
Aku lelah dengan semuanya
Namun hati kecilku selalu berbisik, "Ketika kau ingin menyerah, ingatlah mimpi-mimpimu yang belum kau capai."