Rabu, 16 November 2011

Sebelum terlambat...

Aku ingin bercerita...
Tentang aku, kau, dia, mereka...
KITA !!!
Adakah kalian tahu jikalau aku pun menangis setelah mengatakan kejujuran itu dihadapan semuanya?
Adakah kalian mengerti arti KITA sebenarnya?
Adakah kalian mampu bahasakan kehancuran dalam tawa dan semangat?
Bukan perpecahan yang aku inginkan setelah semuanya terungkap!
Keinginanku, keinginan KITA adalah bangkit!
Berdiri!
Rangkul!
Perbaiki!
Jalankan!
Andai hati ini bisa bicara,
tak usah aku bahasakan semuanya lewat mulut!
Bicaralah dengan hatiku agar kau bisa lebih paham...
Tak ada yang mencari kesalahan "SIAPA" disini!
Tak ada yang menjatuhkan "SIAPA" disini!
Kita ingin semuanya SADAR, PEDULI!
Jangan jatuh dengan mental "KERUPUK" seperti itu!
Mereka butuh kita dengan mental "BAJA"!
Ini belum seberapa...
Di depan sana masih ada "KATA" yang lebih pedas yang belum sempat mereka bahasakan...
Kita SATU, kita BANGKIT
Sebelum terlambat.

Minggu, 06 November 2011

Telkom Mengajar

"yang berani mengajar, harus bisa untuk terus belajar ^__^"



5 November 2011
Tergesa-gesa aku memakai jilbab, melihat ke dinding makin membuatku tak karuan. Dengan rok kotak coklat, baju hitam, dan kerudung coklat ditambah dengan jas almamater kebanggaan kampus aku berlari keluar kamar. Aku semakin mempercepat langkah karena jam di tanganku telah menunjukkan pukul 09.00 WIB. Hmm, hari ini jadwal mengajar pertama sebagai tim TELKOM MENGAJAR. Gelisah, resah, deg-degan, senang, campur aduk menjadi satu rasa yang sangat sulit aku gambarkan.

"Uh... Untung aku tak ketinggalan", gumamku dalam hati.

Aku berlari untuk masuk ke dalam Bis kampus IM Telkom yang telah siap menuju SDN 8, 9, 12 Dayeuhkolot. Yap, dapat kursi paling depan. Bersama orang yang belum aku kenal, yang akan menjadi rekan-rekan mengajar di sekolah itu nantinya.

Tiba di SDN 8, 9, 12 Dayeuhkolot kami disambut dengan penuh hangat oleh bapak dan ibu guru yang ada disana. Begitupun dengan murid-muridnya. Subhanallah, hari ini cita-citaku untuk mengajar anak kecil akan terealisasikan. Semua beban yang ada dibenakku seketika hilang saat menyaksikan tingkah anak-anak itu yang begitu lucu dan polos.

Sambil menunggu acara pembukaan TELKOM MENGAJAR dimulai, kami (red:para pengajar) duduk dipinggir koridor. Tiba-tiba dua anak menghampiri aku ketika yang lain sibuk dengan kamera mereka.

"Teteh, ini ada acara apa?", tanya anak kelas tiga itu dengan polosnya.
"Ini, ada acara telkom mengajar, sayang. Selama 6 minggu ke depan kami akan mengajar di sekolah ini", jawabku dengan penuh senyuman.
"Nama kamu siapa sayang?, "tanyaku ingin segera tahu.
Sambil menjabat tanganku "Amelia teh", anak itu menjawab.
"Kalau kamu sayang namanya siapa?", sambil mencubit pipinya.
"Bella teh" dengan tersipu malu.
Percakapan kami terus berlanjut sampai pada akhirnya aku membuat mereka kecewa.
"Teteh ngajar dikelas berapa ajah atuh?" tanya Amelia.
"Kami semua hanya mengajar jelas 4, 5, dan 6 sayang" jawabku sambil tersenyum.
"Yah, kenapa ga' ngajar dikelas 3 juga teh? Kan Amel juga mau diajarin sama teteh" sahut dia dengan cemberut.
"Nanti diusahain yah sayang, untuk saat ini kami cuma mengajar kelas 4, 5, 6 dulu nanti aku coba kasih saran ke kakak panitia." Mencoba menenangkan.
Beberapa detik kami diam, sambil melihat anak-anak lain sedang latihan Pramuka. Tiba-tiba Amelia berucap :
"Aku suka teteh" kata dia dengan polosnya.
"Kenapa bisa suka teteh, sayang?" tanyaku.
"Soalnya teteh cantik dan baik. Amelia mau diajarin ma teteh." ujar dia.

Aku tersenyum, sambil mengucapkan hamdalah. Semoga perkataan anak kecil itu menjadi doa untukku. Pembukaan pun dimulai dan aku menjadi MC dadakan. Pengen ngakak rasanya, tapi ya... mencoba hal baru itu baik. Pembukaan berlangsung khidmat dan tertib. Pukul 11.00 WIB, kami mulai dengan tugas kami yaitu MENGAJAR.

Pertemuan hari ini, aku mengajar Bahasa Indonesia untuk kelas 6 di SDN 9 Dayeuhkolot. Bersama Agnes (Pengajar dari Politeknik Telkom Angkatan 2010), kami mencoba mencairkan ketegangan mereka. Kami melontarkan beberapa pertanyaan mengenai pelajaran mereka, dan alhamdulillah mereka antusias untuk menjawab meskipun harus dipancing dengan "Coklat" ^_^

Aku suka kelas ini. Anak yang lucu. Tapi yang membuatku kaget dan tak percaya, yah ada siswa yang pacaran dalam satu kelas itu. Aku dan Agnes tertawa terbahak-bahak mengetahui hal itu (gag sopan ^_^). Itu yang membuat kelas menjadi riuh. Tapi, meskipun demikian, mereka tetap anak-anak hebat. 

Fadil menceritakan sebuah cerita


Foto di atas merupakan foto dari seorang anak yang bernama Nurfadillah A (panggil:Fadil). Dia anak yang hebat, cita-citanya ingin menjadi TNI. Aku kagum padanya. Pada keberanian, pada ketangguhan, dan kekuatannya. Setiap hari dia berangkat ke sekolah pukul 06.00 WIB pagi dari Sukabirus (rumahnya) ke Dayaeuhkolot (sekolah) dengan berjalan kaki. Dia ingin membuat orang tuanya bangga. Subhanallah semoga cita-cita dia tercapai Ya ALLAH (amin).

15 menit sebelum pelajaran usai, kami meminta dari siswa untuk memberi hiburan. Seketika kelas menjadi riuh karena saling tunjuk satu sama lain. Akhirnya, tiga anak pemberani maju ke depan kemudian bernyanyi sambil berjoget.

Yang membuat aku heran sekaligus kagum, mereka semua kompak. Ya, kompak sangat mengidolakan Boy Band and Girl Band Indonesia (Hadeeehhh, cape deh!!). Nah sampai pada akhirnya beralih ke Ayu Ting-Ting. Serasa tak ingin mengakhirinya, namun jam pelajaran telah usai. Aku dan Agnes bergegas keluar kelas dan pamit kepada anak-anak.

Aku kagum kepada mereka. Meskipun harus belajar dengan fasilitas yang kurang (Black Board, Kapur Tulis yang membuat aku batuk tiada henti, ruang kelas yang tidak nyaman, dll) namun mereka tetap semangat dalam belajar. Karena dalam hati kecil mereka ada sebuah harapan dan cita-cita yang ingin mereka raih. Saat ini aku belum bisa memberi bantuan apa-apa untuk mereka. Tapi hatiku sedikit lega karena YPT akan memberikan bantuan untuk menunjang proses belajar mengajar disekolah ini. Aku berjanji dalam hati, jika suatu saat nanti aku telah meraih sukses aku akan memberikan bantuan untuk sekolah ini dari hasil keringatku sendiri. Amin.

Puji syukur kepada ALLAH, karena dibalik kesedihan dan kegetiran aku menghadapi masalah akhir-akhir ini ALLAH mengembalikan senyumku lewat anak-anak ini. Aku tak merasa pintar, aku tak merasa hebat sehingga aku ingin mengajar. Aku mengajar karena aku ingin belajar. 

Terima kasih untuk hari ini adik-adikku sayang, kalianlah calon penerus harapan bangsa. Jangan berhenti belajar dan mencoba! Kalian bisa karena kalian mau. ^_^
Sukses untuk kita semua.(ami)


 Kerjasama Kementerian Pengabdian Masyarakat : 


Kamis, 03 November 2011

Tak...

Malam dingin diselimuti sepi
Ku putar lagu-lagu ceria nan energik
Namun tak jua memecah sepi
Ku tatap langit-langit kamar
Tak ku temukan apa yang ku cari

Butiran bening mengucur deras
Isak pun tercipta memecah kesendirian
Ku pencet tombol hijau itu
Namun tak ada jawaban yang kutemukan

Ku hela nafas panjang semampuku
Ku rebahkan tubuhku
Tak kutemukan ketenangan itu
Keresahan semakin meraja

Seperti yang mereka bilang
Hadapi dengan senyuman
Aku mencoba, tapi bibir telah lesu
Wajah pun telah lusuh

Kemarau melambai
Aku merasa bahagiaku pun beranjak pergi
Langit cerah tak tampak lagi

Satuduatigaempatlimaenamtujuhdelapansembilan...
Arrrrgggghhhhh
Mencoba menghitung apa yang tidak bisa terbilang
Tak kutemukan hasil.